Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

PK IMM FH UM Metro Sukses Adakan FODIM 2

Metro— Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Fakultas Hukum Uiversitas Muhammadiyah Metro (PK IMM FH UM Metro) gelar acara Forum Diskusi Ilmiah Masyarakat (FODIM) 2 dengan tema "Adakah Pancasila Didirimu?" pada Selasa (14/03/2023) di aula gedung HI Universitas Muhammadiyah Metro.  Fodim merupakan kegiatan rutin PK IMM FH UM Metro yang dinahkodai oleh Fiko Mahardika guna menjawab pertanyaan masyarakat dan isu-isu yang sedang hangat diperbincangkan. Acara ini dihadiri oleh perwakilan Dekan Fakultas Hukum, Wakil Rektor 3, Duta Damai BNPT RI Provinsi Lampung, pendiri NII Crisis Center, Pimpinan Cabang IMM Kota Metro, Korkom IMM UM Metro, Pimpinan Komisariat IMM Se-Kota Metro dan Seluruh SLTA Muhammadiyah Se-Kota Metro. Narasumber dalam acara ini adalah Ken Setiawan selaku pendiri dari NII Crisis Center dan Bapak Drs. Syahro, M. Sy. selaku kepala Kementrian Agama Kota Metro.  Ken Setiawan menyampaikan pentingnya memahami Pancasila dan mengamalkannya sehingga kedamaian dan kerukunan...

Refleksi 59 Tahun IMM

Oleh: Renci Tepat di usia ke 59 tahun IMM, sebagai salah satu mahasiswa yang pernah ikut serta mengamati pergerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, pagi ini saya dibuat merenung kecil dengan salah satu tulisan IMMawan Muh. Akmal Ahsan (Ketua DPD IMM Yogyakarta). Dalam tulisan singkat yang dibagikan di statusnya, IMMawan Muh. Akmal Ahsan menyampaikan bahwa betapapun terlalu banyak penyakit dalam tubuh IMM, usianya harus panjang, sepanjang umur penderitaan rakyat. Membaca tulisan singkat itu, ada 3 point yang bisa saya simpulkan. Pertama, tentu diumur perjuangan IMM yang sudah 59 tahun, para kader IMM memiliki harapan agar IMM tetap tumbuh dan senantiasa eksis ditengah degradasi intelektual kalangan mahasiswa hari ini. Point kedua, disandingkan dengan panjangnya umur penderitaan rakyat, IMM memikul tanggung jawab menjadi organisasi yang mampu mengentaskan atau meminimalisir problem penderitaan rakyat. Ketiga, napas perjuangan IMM yang tidak lagi muda. Jika dianalogikan sebagai umur  s...

Moral dan Ikatan

Oleh, Sukma_   IMM? dahulu engkau memberikan tawaran untuk kami agar bisa bergabung denganmu. Banyak sekali sangkaan di saat kami belum mengenalmu secara penuh. Gerakan mahasiswa? Muhammadiyah? IMMawan? IMMawati? Jaya-Jaya? dan begitu bayak lagi yang dahulu senior suarakan kepada kami hingga kami bergabung dalam ikatan ini. Si maroon julukanya ia mengartikan dirinya sebagai aktivis, cendekiawan, anggun moralnya hingga unggul Intelektual nya. Begitu indahnya ikatan kami hingga melekat dalam hati, nyaman tentuntunya. Namun di sisi lain kebenaran tidak serta merta berada dalam kenyamanan bahkan kiranya perlu diasingkan, dibungkam, dikerdilkan bahkan perlu siap untuk dihinakan. Sejarah Nabi kita pun mengingatkan betapa pedihnya dalam berdakwah. Cacian, makian, bahkan hinaan sekan menjadi kawan yang terus menerus berdatangan. Aktivis sebelumnya pun demikian Sie Hok Gie misalnya, ia rela untuk berdamai dalam kesengsaraan demi sebuah arti kebenaran. Aktivis 1998 juga demikian, W...