Langsung ke konten utama

Moral dan Ikatan


Oleh, Sukma_

 

IMM? dahulu engkau memberikan tawaran untuk kami agar bisa bergabung denganmu. Banyak sekali sangkaan di saat kami belum mengenalmu secara penuh. Gerakan mahasiswa? Muhammadiyah? IMMawan? IMMawati? Jaya-Jaya? dan begitu bayak lagi yang dahulu senior suarakan kepada kami hingga kami bergabung dalam ikatan ini. Si maroon julukanya ia mengartikan dirinya sebagai aktivis, cendekiawan, anggun moralnya hingga unggul Intelektualnya.

Begitu indahnya ikatan kami hingga melekat dalam hati, nyaman tentuntunya. Namun di sisi lain kebenaran tidak serta merta berada dalam kenyamanan bahkan kiranya perlu diasingkan, dibungkam, dikerdilkan bahkan perlu siap untuk dihinakan. Sejarah Nabi kita pun mengingatkan betapa pedihnya dalam berdakwah. Cacian, makian, bahkan hinaan sekan menjadi kawan yang terus menerus berdatangan. Aktivis sebelumnya pun demikian Sie Hok Gie misalnya, ia rela untuk berdamai dalam kesengsaraan demi sebuah arti kebenaran. Aktivis 1998 juga demikian, Widji Thukul yang rela pecah bola matanya hilang raganya semata-mata dalam menjaga arti sebuah kebenaran. Maka menjadi pertanyaan apakah kenyamanan benar-benar dalam kebenaran?.

Kutipan yang saya tulis di atas hanyalah sebuah prolog semata, juga agar kita rela terlepas dari kenyamanan terkhusus kepada rekan seperjuangan ikatan dan terlebih kepada senior (demisioner). Ingin kami sampiakan kritik kepada kanda yunda,  tapi yakinlah kritik ini merupakan bentuk cinta yang telah diimplementasikan.

Belajar dan berjuang dalam Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah (IMM) adalah sebuah bentuk kehormatan yang tidak bisa semata-mata kita akhirkan tanpa bekas tanda yang mendalam atau bahkan tidak etis untuk ditinggalkan. Kawan-kawan kanda yunda sekalian, saya ingin menyampiakan bahwa di IMM memiliki ciri khas atau pembeda dengan himpunan mahasiswa iternal yang ada. Kita bukan hanya semata-mata belajar menjabat lalu pergi meninggalkan, akan tetapi mengawal dan menjaga ikatan adalah bentuk tangung jawab moral yang tidak pantas untuk ditinggalkan. Firman sang pencipta juga menjelaskan :

Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar. ( Q.S Anisa’ ayat 9 )

Kami memang bukan keturunan dalam bentuk anak yang sedaging dan sedarah, namun kami adalah bentuk keturunan dalam hal perjuangan. Hina memang manakala kami memohon untuk diperhatikan seakan kami amatlah lemah dan tidak mampu untuk disaingkan, namun sudi kiranya agar dalam bentuk perjuangan ini kita semua sadar sebagai keluarga yang terbentuk dari ikatan. Sehingga sudah seharusnya senantiasa mencurahkan kepedulian, kelelahan untuk sebuah nama yaitu ikatan.

Memang kanda yunda tidak bisa terelakkan dari sebuah kesibukan yang berbenturan dengan keadaan nyata yang harus dipersiapkan seperti skripsi, jadwal kerja, dan masih banyak lagi yang amatalah berat. Semoga semuanya dimudahkan kanda yunda dan semoga tanggung jawab moral terus berbisik untuk menilik kembali ikatan dan bersama-sama saling hadir untuk menguatkan.

Kawan rekan seperjuangan, sudah saatnya untuk keluar dari kenyamanan dan bergeriliya, bertarung dengan ketidak benaran dan mengabdikan semata-mata untuk umat dan bangsa. Mengutip dari GBHO IMM Priode 2021-2023 point tiga yang terkandung dalam latar belakang “Bahwa IMM sebagai bagian dari generasi muda bangsa Indonesia tidak bisa mengelakkan diri dari berbagai kejadian, kecenderungan dan perubahan yang mewarnai kehidupan bangsa Indonesia baik dalam kerangka pemenuhan kebutuhan nasional maupun interaksi antar bangsa. Oleh karena itu, IMM di tuntut untuk mewakili kemampuan yang tepat dalam memberikan jawaban terhadap dinamika bangsa Indonesia dalam berbagai sektor diantaranya: ekonomi, politik, sosial, hankam, hukum, kemasyarakatan, lingkungan, tekonologi dan sebagainya. Peran ini merupakan keniscayaan karena IMM sebagai generasi muda lainya adalah tumpuan harapan bangsa. Karena itu IMM perlu segera melakukan antisipasi dan perencanaan strategis yang tepat dalam memainkan peran nya dalam umat dan bangsa”.

Begitu berat tugas dan tanggung jawab aktivis IMM, untuk itu sudi kiranya kita semua keluar dari kenyaman, mulai mengkaji kebijakan publik yang ada, rela berdiskusi sampai larut malam atau bahkan sampai bertemu sang fajar, membaca berbagai buku pengetahuan baik kiri maupun kanan dan yang paling penting tidak hanya terpaku pada kegiatan yang sifatnya formalitas semata. Kawan rekan seperjuangan mulailah untuk melangkah dan menciptakan perubahan sehingga kita terbentuk menjadi barisan yang kokoh untuk melawan ketidak benaran dan kedzoliman. Firman sang pencipta pun demikian :

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”. (Q.S As-Saff ayat 4)

Kawan rekan seperjuangan, disini saya bertindak hanyalah sebagai pematik semata. Harapannya kita bisa menjadi kayu bakar yang kering sehingga mudah terbakar dan membara untuk memusnahkan ketidak benaran dan kedzoliman.

Fastabuqul khairat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masta Dan Makasa PK IMM FKIP UM Metro Diikuti Oleh Ratusan Peserta

  Metro - Ratusan peserta antusias untuk mengikuti Masa Ta'aruf (MASTA) dan Masa Kasih Sayang (MAKASA) Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas muhammadiyah (UM) Metro yang bertema "Membangun Mahasiswa FKIP yang berintegritas dan berjiwa sosial melalui semangat keilmuan dan Keislaman" , yang b ertempat di aula Gedung Buya Hamka UM Metro pada Sabtu, (21/09/ 2024 ).  Acara yang diselenggarakan oleh  PK IMM FKIP UM Metro ini bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa baru dengan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah FKIP Universitas Muhammadiyah Metro serta untuk penguatan ikatan antar mahasiswa khususnya mahasiswa dilingkungan FKIP. Kegiatan ini diikuti oleh 250 peserta dari seluruh prodi yang terdapat di FKIP UM Metro. Dalam sesi pembukaan, Dekan FKIP UM Metro Dr. Arif Rahman Aththibby M.Pd.Si , menyampaikan bahwa “IMM adalah rumah yang mewadahi setiap HMPS, dengan harapan yang tulus untuk mewujudka...

IMM FEB UM Metro Adakan Training Dasar Organisasi untuk Kader Baru

  Metro, 16 November 2024 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Metro (UM Metro), melalui Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), mengadakan Training Dasar Organisasi pada Sabtu, 16 November 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan dan organisasi di kalangan mahasiswa, dengan mengusung tema "Membangun Kader Tangguh: Pemimpin Muda Berintegritas, Terampil Berorganisasi, dan Profesional dalam Sidang" . Acara tersebut berlangsung di Aula Gedung Raden Soedirman, Kampus 1 UM Metro, mulai pukul 06.30 WIB hingga selesai. Training ini diwajibkan bagi mahasiswa angkatan 2022, 2023, dan 2024, sebagai bagian dari langkah strategis dalam membekali kader IMM dengan kompetensi dasar dalam kepemimpinan dan organisasi. Kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan konsep-konsep dasar dalam berorganisasi, serta memberikan keterampilan yang diperlukan agar para peserta dapat memimpin dengan efektif dan bertanggung jawab. Selain itu, IMM FEB UM Met...

JANGAN JADIKAN MEMBACA SEBAGAI HOBI

    Oleh : Kens Geo Danuarta Mahasantri Imadul Bilad 'Aisyiyah Kota Metro Ngantuk, bosen, gak hobi, kalimat yang akan sering kita jumpai saat kita membahas tentang kegiatan membaca. Kumpulan huruf yang membentuk kalimat demi kalimat itu memang terkesan membosankan, tidak tampak menarik, apa menariknya lembaran kertas yang berkumpul dalam sebuah buku? Tidak ada, bagi mereka yang tidak tahu cara menikmatinya.  Mari kita bawa sebuah analogi ringan untuk memebahas masalah ini, sebagai orang Indonesia tidak bisa rasanya kita berpisah dari sebuah makanan yan g Bernama ‘Nasi’ bahkan Sebagian orang belum mengatakan dirinya sudah makan jika belum memakan Nasi padahal sudah memakan makanan dengan kandungan yang sama dengan Nasi dan mencukupi kebutuhan harian badan, namun jika belum memakan Nasi maka dia tetap akan mengatakan bahwa dirinya belum makan. Tetapi coba bayangkan, sepiring Nasi dihadapan kita tanpa didamping atau disetai dengan lauk lainya, hanya Nasi saja. Apa yang dapat...