Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) se-IAIN Metro menggelar acara Diskusi Rutin (DIKTIN) IMM dengan tajuk "Meneropong Masa Depan IMM" yang bertempat di Rusunawa pada Ahad (04 Juni 2023).
Acara tersebut dihadiri oleh Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kota Metro, Koordinator Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Korkom) IAIN Metro, Demisioner Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah se-IAIN Metro, jajaran PK IMM se-IAIN Metro, dan calon kader IMM se-IAIN Metro.
DIKTIN tersebut merupakan langkah awal untuk memetakan gerakan IMM di IAIN Metro, hal tersebut disampaikan oleh Laita Muthi Fauziah selaku Ketua Umum PK IMM FEBI "Diskusi ini adalah pijakan awal untuk merumuskan kembali gerakan IMM di IAIN Metro kedepannya" ujarnya.
Yusuf Amrullah ketua pelaksana DIKTIN ini menyampaikan bahwa tujuan dari acara diskusi tersebut adalah mendalami tentang IMM dan mengukuhkan jiwa kader. Hal tersebut dijelaskan dalam sambutannya "Tujuan diskusi ini pertama untuk memahami lebih dalam tentang organisasi ke-IMM an dan kedua untuk menumbuhkan jiwa kader IMM yang semula rapuh menjadi jiwa yang militan." Jelasnya.
Sasaran dari acara tersebut adalah seluruh jajaran Pimpinan Komisariat serta calon kader IMM IAIN Metro "Sasaran dari diskusi ini adalah seluruh kader IMM yang ada di IAIN Metro, baik itu jajaran Pimpinan Komisariat maupun anggota dan calon kader IMM IAIN Metro" tambahnya.
Selain itu Yusuf (sapaan akrabnya) menjelaskan esensi dari acara DIKTIN IMM yang mana acara tersebut sebagai acara perdana dan tanda kebangkitan kader. "Acara DIKTIN ini penting karena merupakan agenda perdana dari PK IMM IAIN dan sebagai pertanda kebangkitan IMM IAIN dalam sebuah pergerakan" ungkapnya.
Immawan Vrendi Selamet Riyanto selaku Korkom IAIN sekaligus pemateri dalam acara DIKTIN IMM menyampaikan tentang arah gerakan IMM IAIN Metro ke depan. "Kita tidak bisa melihat masa depan tapi kita bisa melihat sejarah dan mempersiapkan gerakan untuk IMM ke depan" jelasnya.
Arah gerakan IMM IAIN Metro berfokus pada sosial profetik dengan gerak bersama masyarakat. "Gerakan IMM IAIN Metro dari dulu tidak ada yang wah, kegiatannya sederhana dan mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. IMM di IAIN adalah organisasi ekstra maka dari itu fokus gerakannya ke luar saja kalah di kampus ya aktif di organisasi kampus" tambahnya
Fokus perkaderan IMM di IAIN Metro yaitu pada kualitas, kapabilitas dan kredibilitas kader. Hal tersebut disampaikan oleh pemateri bahwa "Kader IMM di IAIN memang tidak banyak namun fokus perkaderanya bukan pada kuantitas kader melainkan pada kualitas kader, yang dimana kader-kader tersebut akan dibimbing dan dibina sehingga menjadi kader yang berkualitas, berkapabilitas dan berkredibilitas." ujarnya.
Kader IMM IAIN penting untuk menyambung silaturahmi dengan Demisioner dan tokoh-tokoh Muhammadiyah. "Penting menjalin silaturahmi dengan Demisioner dan tokoh Muhammadiyah, juga AUM untuk saling bekerja sama mewujudkan tujuan Muhammadiyah yang salah satunya bisa diwujudkan dengan gerakan IMM" jelasnya.
Tak lupa beliau berpesan untuk kader IMM IAIN Metro untuk menjadi kader yang tidak ketergantungan dengan seseorang "Masalah yang muncul dalam pengkaderan biasanya karena sikap ketergantungan oleh sosok, misalnya ada kader yang ikut acara karena ada seseorang. Jadi jangan ketergantungan dengan sosok atau manusia karena jika sosok itu mati maka kamu juga akan mati."
Iqwan Setiawan (Demisioner IMM IAIN Metro) menegaskan bahwa IMM adalah organisasi terbuka karena organisasi adalah tempat berproses bukan final.
Strategi perkaderan yang tepat untuk IMM di IAIN Metro adalah kolektif kolegial yang artinya saling mengisi, mendukung dan mengedepankan kerja sama. Perkaderan non formal dirasa akan lebih efektif dibandingkan dengan perkaderan formal. Maksud dari kalimat tersebut yaitu sebelum melakukan hubungan kinerja (organisasi) strategi terbaik adalah mengikat hubungan kekeluargaan antar kader.
"Kader itu penting untuk saling tau kader yang lain, rumahnya dan lain-lain, sehingga hubungan kekeluargaan itu akan terjalin dan akan memudahkan untuk bekerja sama dalam organisasi" terangnya.
Kontributor: Laita
Komentar
Posting Komentar